Rabu, 05 Februari 2014

MUSEUM ZOOLOGI BOGOR

        Selasa 14 januari 2014 itulah saat pertama kali saya mengunjungi Museum zoologi yang ada di bogor, mungkin itu juga karena ada tugas dari dosen ilmu sosial, MENGENAL SEJARAH KARENA PERINTAH Mungkin ungkapan itu yang pantas untuk saya J  





Museum zoologi Bogor didirikan oleh Dr. J.C. Koningsberger pada bulan Agustus 1894. Museum Zoologi Bogor mulanya hanyalah sebuah laboratorium kecil di sudut Kebun Raya Bogor (dulu bernama Lands Plantentuin). Ketika didirikan pada 1894, laboratorium ini diawaki segelintir ilmuwan yang ditugasi meneliti hama serangga pada tanaman. Tetapi kemudian MZB berevolusi menjadi lembaga kelas dunia.
Museum ini merupakan pameran ilmiah dari berbagai jenis fauna Indonesia yang memiliki ruang seluas 1.500 m2. Koleksi yang ada dalam museum ini hanyalah sebagian kecil dari koleksi ilmiah spesimen binatang yang disimpan di bidang zoologi yang terletak di cibinong Science Centre. Museum Zoologi ini terletak di Jalan Ir Juanda Kota Bogor berada di sebelah kiri pintu masuk utama Kebun Raya Bogor.

selain tempat wisata, tempat ini dijadikan tempat belajar dimana didalamnya terdapat fosil hewan-hewan langka atau sudah punah, di antaranya kerangka dinosaurus yang sudah membatu, 10.000 jenis serangga yang telah di awetkan,600 jenis reptil dan ikan, 650 jenis mamalia, 1100 jenis unggas dan 700 jenis invertebrata lainnya yang tentunya sudah punah tetapi diawetkan agar masyarakat pada umumnya dan pelajar khususnya mengetahui hewan-hewan pada zaman dulu yang ukuranya pun relatif besar. Intinya, tempat ini sangat menarik dan bermanfaat untuk dijadikan tempat wisata dan juga sebagai sarana ilmu pengetahuan.

Museum seluas 1.500 m2 ini merupakan pameran ilmiah dari berbagai jenis fauna Indonesia. Jumlah binatang yang dipamerkan di museum ini sekitar 2.000 jenis yang disajikan dalam sekitar 75 kotak dan 60 vitrine. Koleksi museum antara lain terdiri dari bermacam-macam offset binatang yang ada di indonesia, juga terdapat kerangka ikan paus biru "balanoptera musculus" terbesar di Indonesia.

wowwwwwwwwwwwww bayangkan kerangkanya aja sebesar ini apalagi kalo paus ini masih ada daging dan kulitnya ?
                                                 “KERANGKA PAUS BIRU”
Di temukan mati terdampar di pantai pameungpeuk  periangan selatan pada bulan desember 1916

                            “MASYARAKAT BURUNG PULAU Dua”
Cagar alam pulau dua, di teluk banten jawa barat terkenal sebagai tempat persinggahan berbagai jenis burung air dan perancah, terutama yang tergolong dalam bangsa ciconiformes dan pelecaniformes
Dan pada kesempatan kali ini saya berfoto dengan kuau ya sejenis burung gitu lah kata teman-teman sih gantengan kuau nya daripada saya. Tapi bener juga sih hahahhahaha ya sudahlah itu kan Cuma kata temen

Kuau Raja atau dalam nama ilmiahnya Argusianus argus adalah salah satu burung yang terdapat di dalam suku Phasianidae. Kuau Raja mempunyai bulu berwarna coklat kemerahan dan kulit kepala berwarna biru. Burung jantan dewasa berukuran sangat besar, panjangnya dapat mencapai 200cm. Di atas kepalanya terdapat jambul dan bulu tengkuk berwarna kehitaman. Burung jantan dewasa juga memiliki bulu sayap dan ekor yang sangat panjang, dihiasi dengan bintik-bintik besar menyerupai mata serangga atau oceli. Burung betina berukuran lebih kecil dari burung jantan, panjangnya sekitar 75cm, dengan jambul kepala berwarna kecoklatan. Bulu ekor dan sayap betina tidak sepanjang burung jantan, dan hanya dihiasi dengan sedikit oceli.
Populasi Kuau Raja tersebar di Asia Tenggara. Spesies ini ditemukan di hutan tropis Sumatra, Borneo dan Semenanjung Malaysia.
Pada musim berbiak, burung jantan memamerkan bulu sayap dan ekornya di depan burung betina. Bulu-bulu sayapnya dibuka membentuk kipas, memamerkan "ratusan mata" di depan pasangannya. Nama binomial spesies ini diberikan oleh Carolus Linnaeus, berdasarkan dari raksasa bermata seratus bernama Argus di mitologi Yunani. Burung betina menetaskan hanya dua telur saja

Dan itulah hasil kunjungan saya ke museum zoologi bogor.

experience is the most valuable lessons in life”