Senin, 15 Desember 2014

Dampak Negatif Online Bagi Anak-anak



Dampak Negatif Online Bagi Anak-anak – Penemuan yang sangat mengejutkan di California sebuah penelitian menemukan 62% Anak-anak Punya Pengalaman Online Negatif di lansir dari situs atau web techno.okezone.com. Bagi orang tua agar memperhatikan apa yang dilakukan anak-anak di internet.
Internet saat ini tumbuh dengan pesat dan menjangkau seluruh kalangan masyarakat, tidak terkecuali anak-anak. Norton Online Family Report dari Symantec mengungkapkan beberapa aspek rahasia tentang perilaku anak-anak ketika sedang online.
Dilansir Security, Senin (21/11/2011), StrategyOne melakukan survei antara Februari dan Maret 2011 pada 19,636 pengguna online. Diantara 12.704 orang dewasa, 4.553 anak-anak berusia 8-17 dan 2.379 guru dari siswa berumur 8-17.
Sekira 62 persen anak-anak dari seluruh dunia mengatakan, mereka menghadapi pengalaman negatif saat online. Mereka melaporkan pengalaman negatif yang serius, seperti menerima gambar yang tidak pantas dari orang asing, ditindas atau menjadi korban cybercrime.
Laporan tahun ini juga mengidentifikasikan masalah baru ‘cyberbaiting’, yaitu anak-anak mengejek guru dan mengganggu kelas, kemudian merekamnya dengan ponsel lalu meng-upload konten ke internet.
Selain itu, juga menunjukkan tingginya jumlah anak-anak belanja online menggunakan kartu kredit orangtuanya.
Dampak Negatif Online Bagi Anak-anak
Petten, seorang youthologist dan penulis ‘Radical Parenting’ mengatakan, “Anak-anak mengembangkan identitas online mereka pada usia lebih awal daripada sebelumnya dan mereka membutuhkan orangtua, guru dan panutan lainnya untuk membantu mereka mencari tahu ke mana harus pergi, apa yang harus dikatakan, bagaimana untuk bertindak dan mungkin yang paling penting, bagimana  untuk tidak bertindak.”

Minggu, 14 Desember 2014

Bahan Kimia yang Ada di Rumah




Bahan Kimia yang Ada di Rumah – Zat-zat yang ada dalam kehidupan kita sehari-hari kebanyakan tidak dalam keadaan murni, melainkan bercampur dengan dua atau lebih zat lainnya. Campuran suatu zat akan tetap mempertahankan sifat-sifat unsurnya. Oleh karena itu, suatu bahan kimia akan dipengaruhi oleh sifat, kegunaan, atau efek dari zat-zat yang menyusunnya. Kekuatan pengaruh sifat masing-masing zat bergantung pada kandungan zat dalam bahan yang bersangkutan. Banyak ragam bahan kimia yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Namun, pada pembahasan ini hanya akan dibahas beberapa kelompok bahan kimia saja. Bahan kimia yang dimaksud, di antaranya adalah:
  1. pembersih; 
  2. pemutih pakaian;
  3. pewangi;
  4. pestisida;
  5. zat aditif makanan;
  6. zat adiktif; dan
  7. zat psikotropika.

1. Bahan Kimia Pembersih
Dalam kehidupan sehari-hari, kita mengenal berbagai bahan kimia pembersih, di antaranya sabun dan detergen, seperti ditunjukkan pada Gambar 8.1. Sabun dan detergen dapat menjadikan lemak dan minyak yang tadinya tidak dapat bercampur dengan air menjadi mudah bercampur.

Sabun dan detergen dalam air dapat melepaskan sejenis ion yang memiliki bagian yang suka air (hidrofilik) sehingga dapat larut dalam air dan bagian yang tidak suka akan air (hidrofobik) sehingga larut dalam minyak atau lemak. Jika dalam pakaian yang dicuci dengan detergen terdapat kotoran lemak maka bagian ion yang bersifat hidrofobik masuk ke dalam butiran lemak atau minyak dan bagian ion tersebut yang bersifat hidrofilik akan mengarah ke pelarut air. Keadaan ini menyebabkan butiran-butiran minyak akan saling tolak-menolak karena menjadi bermuatan sejenis. Akibatnya, kotoran lemak atau minyak yang telah lepas dari pakaian tidak dapat saling bersatu lagi dan tetap berada dalam larutan. Sebagai ilustrasi dari penjelasan tersebut.




Kita perlu hati-hati dalam memilih bahan pembersih, bahan tersebut jangan sampai menimbulkan pengaruh yang buruk terhadap lingkungan. Beberapa jenis detergen sukar diuraikan oleh pengurai. Jika detergen ini bercampur dengan air tanah yang dijadikan sumber air minum manusia atau binatang ternak maka air tanah tersebut akan membahayakan kesehatan. Oleh karena itu, kita sebaiknya memilih detergen yang limbahnya dapat diuraikan oleh mikrorganisme (biodegradable). Pengaruh buruk yang dapat ditimbulkan oleh pemakaian detergen yang tidak selektif atau tidak hati-hati adalah:
  • rusaknya keindahan lingkungan perairan; 
  • terancamnya kehidupan hewan-hewan yang hidup di air; dan
  • merugikan kesehatan manusia.

2. Pemutih Pakaian
Pemutih biasanya dijual dalam bentuk larutannya dan digunakan untuk menghilangkan kotoran atau noda berwarna yang sukar dihilangkan dengan hanya menggunakan sabun atau detergen. Larutan pemutih yang dijual di pasaran biasanya mengandung bahan aktif natrium hipoklorit (NaOCl) sekitar 5%. Selain digunakan sebagai pemutih dan membersihkan noda, juga digunakan untuk desinfektan (membasmi kuman). Pada umumnya, bahan pemutih yang dijual di pasaran sudah aman untuk dipakai selama pemakaiannya sesuai dengan petunjuk. Selain dengan noda, zat ini juga bisa bereaksi dengan zat warna pakaian sehingga dapat memudarkan warna pakaian. Oleh karena itu, pemakaian pemutih ini harus sesuai petunjuk.

3. Pewangi
Pewangi merupakan bahan kimia lain yang erat kaitannya dengan kehidupan kita sehari-hari. Kita dapat memperoleh bahan pewangi dari bahan alam maupun sintetik. Bahan pewangi alami yang sudah kita kenal di antaranya diperoleh dari daun kayu putih, kulit kayu manis, batang kayu cendana, bunga kenanga, bunga melati, dan buah pala. Bahan pewangi sintetik biasanya dipakai dalam berbagai pewangi atau parfum dalam kemasan, seperti pada Gambar 8.4. Selain zat yang menimbulkan aroma wangi, pewangi yang dijual di pasaran biasanya mengandung zat-zat lain, seperti alcohol untuk pewangi yang berbentuk cair dan tawas untuk pewangi yang berbentuk padat.

Selain alkohol, masih terdapat beragam zat tambahan lainnya yang sengaja ditambahkan ke dalam pewangi agar parfum mudah disemprotkan (zat tersebut berfungsi sebagai propelan). Di antara zat-zat tambahan yang dapat berfungsi sebagai propelan tersebut ada yang dapat mencemari lingkungan. Propelan tertentu jika lepas ke udara kemudian masuk ke atmosfer bagian atas akan merusak lapisan ozon (suatu lapisan di udara bagian atas yang melindungi manusia dari sinar-sinar berenergi tinggi, seperti sinar ultra violet). Untuk itu, kita harus selektif ketika membeli produk berupa parfum, jangan sampai mengandung bahan kimia yang dapat mencemari lingkungan.
4. Pestisida
Bahan kimia jenis pestisida erat sekali dengan kehidupan para petani. Pestisida dipakai untuk memberantas hama tanaman sehingga tidak mengganggu hasil produksi pertanian. Pestisida meliputi semua jenis obat (zat/bahan kimia) pembasmi hama yang ditujukan untuk melindungi tanaman dari serangan serangga, jamur, bakteri, virus, tikus, bekicot, dan nematoda (cacing). Pestisida yang biasa digunakan para petani dapat digolongkan menurut fungsi dan sasaran penggunaannya, yaitu:
  • Insektisida, yaitu pestisida yang digunakan untuk memberantas serangga, seperti belalang, kepik, wereng, dan ulat. Beberapa jenis insektisida juga dipakai untuk memberantas sejumlah serangga pengganggu yang ada di rumah, perkantoran, atau gudang, seperti nyamuk, kutu busuk, rayap, dan semut. Contoh insektisida adalah basudin, basminon, tiodan, diklorovinil dimetil fosfat, dan diazinon. merupakan contoh produk insektisida untuk memberantas nyamuk. 
  • Fungisida, yaitu pestisida yang dipakai untuk memberantas dan mencegah pertumbuhan jamur atau cendawan. Bercak yang ada pada daun, karat daun, busuk daun, dan cacar daun disebabkan oleh serangan jamur. Beberapa contoh fungisida adalah tembaga oksiklorida, tembaga(I) oksida, karbendazim, organomerkuri, dan natrium dikromat.
  • Bakterisida, yaitu pestisida untuk memberantas bakteri atau virus. Pada umumnya, tanaman yang sudah terserang bakteri sukar untuk disembuhkan. Oleh karena itu, bakterisida biasanya diberikan kepada tanaman yang masih sehat. Salah satu contoh dari bakterisida adalah tetramycin, sebagai pembunuh virus CVPD yang menyerang tanaman jeruk.
  • Rodentisida, yaitu pestisida yang digunakan untuk memberantas hama tanaman berupa hewan pengerat, seperti tikus. Rodentisida dipakai dengan cara mencampurkannya dengan makanan kesukaan tikus. Dalam meletakkan umpan tersebut harus hati-hati, jangan sampai termakan oleh binatang lain. Contoh dari pestisida jenis ini adalah warangan.
  • Nematisida, yaitu pestisida yang digunakan untuk memberantas hama tanaman jenis cacing (nematoda). Hama jenis cacing biasanya menyerang akar dan umbi tanaman. Oleh karena pestisida jenis ini dapat merusak tanaman maka pestisida ini harus sudah ditaburkan pada tanah tiga minggu sebelum musim tanam. Contoh dari pestisida jenis ini adalah DD, vapam, dan dazomet.
  • Herbisida, yaitu pestisida yang digunakan untuk membasmi tanaman pengganggu (gulma), seperti alang-alang, rerumputan, dan eceng gondok. Contoh dari herbisida adalah ammonium sulfonat dan pentaklorofenol.
Penggunaan pestisida telah menimbulkan dampak yang negatif, baik itu bagi kesehatan manusia maupun bagi kelestarian lingkungan. Oleh karena itu, penggunaannya harus dilakukan sesuai dengan aturan. Beberapa dampak negatif yang dapat timbul akibat penggunaan pestisida, di antaranya: 
  • Terjadinya pengumpulan pestisida (akumulasi) dalam tubuh manusia karena beberapa jenis pestisida sukar terurai. Pestisida yang terserap tanaman akan terdistribusi ke dalam akar, batang, daun, dan buah. Jika tanaman ini dimakan hewan atau manusia maka pestisidanya akan terakumulasi dalam tubuh sehingga dapat memunculkan berbagai risiko bagi kesehatan hewan maupun manusia. 
  • Munculnya hama spesies baru yang lebih tahan terhadap takaran pestisida. Oleh karena itu, diperlukan dosis pemakaian pestisida yang lebih tinggi atau pestisida lain yang lebih kuat daya basminya. Jika sudah demikian maka risiko pencemaran akibat pemakaian pestisida akan semakin besar baik terhadap hewan maupun lingkungan, termasuk juga manusia sebagai pelakunya.
Ternyata, penggunaan pestisida selain memberikan keuntungan juga dapat memberikan kerugian. Oleh karena itu, penyimpanan dan penggunaan pestisida apapun jenisnya harus dilakukan secara hati-hati dan sesuai petunjuk. Untuk mengurangi dampak penggunaan pestisida dapat dilakukan dengan cara menggunakan pestisida alami atau pestisida yang dibuat dari bahan-bahan alami. Misalnya, air rebusan batang dan daun tomat dapat dipakai dalam memberantas ulat dan lalat hijau. Selain contoh tersebut, masih banyak tumbuhan lain yang dapat bertindak sebagai pestisida alami, seperti tanaman mindi, bunga mentega, rumput mala, tuba, kunir, dan kucai.

Penyebab Akses Internet Lambat pada Laptop



Penyebab Akses Internet Lambat pada Laptop – Ada beberapa hal yang menjadi penyebab Internet lambat pada laptop, selain faktor paket internet yang memang lambat terkadang juga disebabkan oleh kesalahan kecil yang membuatnya lambat dan cenderung menyalahkan provider internet anda. Berikut pacarita memberikan alasan Penyebab Internet lambat pada laptop yang anda gunakan. Tetap sebelumya ada baiknya anda mengukur kecepatan internet anda sehingga mengetahui berapa bandwidth internet yang sampai ke laptop anda ?
Berapa jatah bandwidth dan quota internet anda ?
Inilah hal yang paling penting ketika anda mempertanyakan kenapa internet saya lambat ?. anda harus mengetahui secara detail paket internet anda ? di indonesia ada beberapa paket intenet yang sangat beragam dan terkadang susah dimengerti. Tetapi hal yang paling utama anda ketahui adalah :
Berapa kbps / Mbps bandwidth yang anda terima ketika membeli paket ini. Perlu diketahui bahwa beberapa paket pesonal biasanya dicantumkan paket UPTO, misalnya upto 2,3 mbps artinya batas maksimal 2,3 mbps dan batas minimalnya tidak dicantumkan, jadi bisa ini berarti 0 Mbps alias disconnect (putus).
Signal wi-fi, jika anda pengguna laptop pastinya menggunakan wi-fi sebagai media koneksi anda dengan router atau hostpot, berdasarkan pengalaman admin kualiatas siganl yang baik (FULL) bukan jaminan internet akan bagus, hanya dibutuhkan 3 – 4 bar untuk terhubung dengan baik dengan router hostspot, bagaimana dengan jarak ?, jarak anda dengan hotspot memang berpengaruh tapi tidak signifikan kecuali anda berada diluar rungan yang dibatasi dengan tembok atau bangunan lainnya, tetapi jika masih dalam area hostpot atau dalam kondisi LOS – line of site (tanpa penghalang) maka seharusnya anda mendapatkan internet yang sama dengan pengguna lainnya.
Addons browser, ini yang kadang terjadi, admin pernah menemukan laptop teman dimana browsernya dipenuhi add – ons (pengaya) yang sangat-sangat tidak penting dan tidak jelas, ads-ons ini mungkin secara tidak sengaja. Selain menguras memory terkadang ads-ons ini membutuhkan koneksi internet untuk bekerja.
Memory laptop, tekadang anda mendapatkan koneksi internet cepat tapi akan terasa lambat digunakan, hal ini bisa disebabkan oleh memory laptop anda yang kurang, website saat ini membutuhkan memory yang besar untuk me_load content gambar dan video terkadang suara, anda harus menyiapkan memory yang cukup untuk menggunakan internet dengan nyaman. 


Penyebab Akses Internet Lambat pada Laptop


 
Bandwidth management ,ini yang terakhir jika anda menggunakan internet secara bersama – sama maka hampir dipastikan terjadi tarik menarik bandwidth antara pengguna, dan celakanya pengguna download optimize seperti IDM akan dengan mudah menyedot bandwidth dibanding anda yang sekedar browsing. Jadi saran saya jika ingin nyaman menggunakan internet di area publik (free hostpot) pastikan routernya dilengkapi dengan bandwidth management yang adil.
Inilah beberapa penyebab utama Internet lambat pada laptop yang anda gunakan, selain dari penyebab yang diatas terkadang VIRUS menyadi penyebab kenapa koneksi internet anda melambat. Pastikan laptop anda menggunakan laptop anda menggunakan antivitus yang bertanggunga jawab.

Seputar tentang Bioteknologi



Seputar tentang Bioteknologi – Bioteknologi adalah pemanfaatan prinsip-prinsip ilmiah yang menggunakan makhluk hidup untuk menghasilkan produk dan jasa guna kepentingan manusia. Bioteknologi sebenarnya bukanlah merupakan suatu disiplin ilmu, melainkan merupakan penerapan ilmu, yaitu suatu teknik dalam biologi. Ilmu-ilmu pendukung dalam bioteknologi meliputi mikrobiologi, biokimia, genetika, biologi sel, teknik kimia, dan enzimologi. Dalam bioteknologi biasanya digunakan mikroorganisme atau bagian-bagiannya untuk meningkatkan nilai tambah suatu bahan. Bioteknologi dapat digolongkan menjadi bioteknologi konvensional/tradisional dan modern. Bioteknologi, semenjak awal diterapkannya sampai awal tahun 1857 disebut era bioteknologi mikrobial. Karena pada masa itu belum diketahui bahwa makanan fermentasi merupakan hasil kerja makhluk hidup. Produk-produk era tersebut antara lain bir, roti, keju, yoghurt, susu asam dan, sake.
Seputar tentang Bioteknologi



Bioteknologi konvensional
Bioteknologi konvensional merupakan bioteknologi yang memanfaatkan mikroorganisme untuk memproduksi alkohol, asam asetat, gula, atau bahan makanan, seperti tempe, tape, oncom, dan kecap. Mikroorganisme dapat mengubah bahan pangan. Proses yang dibantu mikroorganisme, misalnya dengan fermentasi, hasilnya antara lain tempe, tape, kecap, dan sebagainya termasuk keju dan yoghurt. Proses tersebut dianggap sebagai bioteknologi masa lalu.
Ciri khas yang tampak pada bioteknologi konvensional, yaitu adanya penggunaan makhluk hidup secara langsung dan belum tahu adanya penggunaan enzim. Beberapa contoh penerapan bioteknologi konvensional dalam pengolahan bahan makanan diantaranya pengolahan produk susu yang dapat diolah menjadi bentuk-bentuk baru, seperti yoghurt, keju, dan mentega. Pengolahan produk nonsusu seperti kecap dan tempe.Contoh lain penerapan bioteknologi konvensional dalam bidang pertanian diantaranya penanaman secara hidroponik dan penanaman secara aeroponik.

Bioteknologi Modern
Bioteknologi modern meliputi bioteknologi bidang kedokteran, bioteknologi bidang pertanian, bioteknologi bidang peternakan, dan bioteknologi bahan bakar masa depan.
Adapun contoh penerapan bioteknologi modern diantaranya rekayasa genetika yang meliputi transplantasi inti, fusi sel, teknologi plasmid, dan rekombinasi DNA. Bioteknologi bidang kedokteran meliputi pembuatan antibodi monoclonal, vaksin, antibiotika, dan hormon. Bioteknologi bidang pertanian meliputi pembuatan tumbuhan yang mampu mengikat nitrogen, dan tumbuhan tahan hama. Bioteknologi bidang peternakan, bioteknologi bahan bakar masa depan, serta bioteknologi pengolahan limbah.