PENGELOLAAN SAMPAH DI DESA CEBOR
Pengelolaan sampah di Desa Cebor sebenarnya telah menjadi suatu program desa
sebelumkami mengajukannya sebagai salah satu rencana program POSDAYA. Tempat
Pembuangan Akhir (TPA) sendiri telah tersedia. Namun pengelolaan secara
menyeluruh pada kenyataannya masih terbentur beberapa kendala. Seperti yang
disampaikan oleh bapak sekdes, bahwa konsep pengelolaaan sampah diDesa Cebor
sebenarnya telah tersusun rapi. Sosialisasi pun telah dilakukan secara menyuluh
terhadap seluruh warga desa. Program pun sebenarnya telah berjalan namun hanya
pada awalnya saja , artinya tidak terjadi secara kontinu. Faktor utama yang
menjadi penghambat adalah kurangnya kesadaran dan komitmen warga akan
pentingnya kelestarian lingkungan bebas dari sampah.Seperti dijelaskan di awal,
bahwa program ini tidak berjalan dengan mulus. Berbagai hambatanmuncul seiring
dengan kesadaran warga yang semakin berkurang. seharusnya warga peduli dengan
limbah plastik ini karena sampah ini susah sekali untuk didaur ulang,coba
banyangkan seluruh desa dan kota di indonesia mencontoh desa cepor maka sampah
tidak lagi menjadi masalah nomer satu disetiap daerah.ketua dusun cepor sangat mendukung warganya dalam mengelola limbah
plastik didesanya ini baru pemimpin yang diimpikan kita semua yaitu pemimpin
yang bijak dalam menangani masalah sampah. bagi sebagian orang limbah sampah
lebih baik dibuang tapi tidak untuk warga desa cepor,contoh limbah plastik yang
diolah oleh warga cepor adalah bungkus kopi,snack makanan ringan,bekas detergen,dll
pengelolaanya dengan cara mensortir limbah plastik yang masih bisa didaur
ulang,,jika sudah disortir lalu limbah plastik direndem didalem air,terus
limbah plastik yang telah dicuci lalu dijemur.lalu limbah plastik di gunting tipis2.didesa cepor ada pengepul
sampah plastik dihargai 10.000/kg. sampah plastik justru mendatangkan manfaat
jika dikelola dengan baik seperti yang dilakukan oleh warga cepor bantul
provinsi yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar